Selasa, 29 April 2014

ADAB BERHIAS ALA ISLAM




Islam memandang berhias sebagai bagian dari sunnah, selama untuk kebaikan dan ibadah. Berhias adalah bagian dari keindahan karena Allah SWT menyukai keindahan. Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda “ Sesungguhnya Allah itu indah lagi menyukai keindahan.” ( riwayat Muslim ).

Berikut beberapa adab berhias sesuai tuntutan Rasulullah SAW :

  • Pertama, tidak memakai perhiasan yang berlebihan, karna islam memandang orang yang berlebih – lebihan termasuk pengikut setan.  Inilah yang dimaksud dengan tabarruj. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa tabarruj adalah seseorang perempuan yang keluar rumah dengan berjalan di hadapan laki – laki dengan maksud untuk memamerkan perhiasannya. Para imam mazhab juga sepakat bahwa memakai perhiasan berlebihan hukumnya haram.
  • Kedua, untuk perempuan yang sedang berkabung karena ditinggal meninggal suaminya, tidak boleh berhias di badan, seperti mewarnai rambut atau anggota tubuh dengan inai ( khidhab ), menggunakan celak ( iktihal ) dalam segala jenisnya. Celah dibolehkan untuk berobat, yang penggunaannya di malam hari dan harus di hapus pada pagi harinnya. Dalilnya Hadits riwayat Ummu Athiyah RA, “ Kami tidak menggunakan celak, wewangian,dan tidak menggunakan baju yang di celup.” ( Riwayat Bukhari dan Muslim ).
  • Ketiga, tidak berhias dengan sesuatu yang dilarang, seperti wewangian yang mengndung alkohol. Menurut jumhur fuqaha, seperti Imam Syafi’i, Abu Hanifah, Malik, dan Ahmad, khamar adalah najis berdasarkan surat al- Maidah (5):90.  Yang dimaksud dengan khamar adalah setiap benda cair yang memabukkan berdasarkan Hadits yang berbunyi, “Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar adalah haram.” Alkohol juga termasuk benda yang memabukkan. Sedang khusus untuk laki – laki tidak boleh memakai emas dan sutra. Rasulullah SAW bersabda “ Telah diharamkan memakai sutera dan emas bagi laki – laki dan umatku dan dihalalkan bagi wanitanya.” ( Riwayat Turmudzi ).

  •  Keempat, tidak berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliah, yang bisa menimbulkan fitnah. Termasuk dalam hal ini menggunakan wangi – wangian yang berlebihan. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap perempuan mana saja yang terkena bau wangi, maka hendaklah dia tidak mengerjakan shalat Isya bersama kami.” ( Riwayat Muslim, Abu Dawud, dan An-Nasai ).
  • Kelima, tidak berhias diri dengan mengubah wujud aslinya seperti membuat tato badan, mencukur alis mata secara permanen. Rasulullah SAW bersabda “Allah melaknat yang menato, yang ditato, yang memanggur dan dipanggur.” ( Riwayat Muslim ).  Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW melarang perbuatan al-Qaza’ yaitu mencukur sebagian kepala anak kecil dan membiarkan sebagian lainnya.” ( Riwayat Muslim ). Ibnul Qayyim berkata, “Al-Qaza’ada beberapa macam, salah satunya mencukur satu bagian dari kepala dari sini dan sini seperti gumpalan awan, yaitu yang bergumpal – gumpal. Atau mencukur tengahnya dan membiarkan sisi – sisinya, sebagai mana penjaga gereja kaum nashara. Juga mencukur sisi – sisinya dan membiarkan tengahnya. Terakhir mencukur bagian depan kepala dan membiarkan bagian akhir,”
  •  Keenam, bagi laki – laki melebatkan jenggot dan membiarkannya tumbuh, dan memendekkan kumis dan mencukurnya. Hadits – hadits tentang perintah memelihara jenggot dan memotong  kumis sangat banyak, diantaranya, “Lebatkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” ( Riwayat Bukhari ).


Demikianlah beberapa adab berhias untuk perempuan dan laki – laki menurut tuntutan Rasulullah SAW, semoga bermanfaat J.

Sumber : Bahrul Ulum / Suara Hidayatullah.


- www.gunadarma.ac.id
- www.studentsite.gunadarma.ac.id
- www.baak.gunadarma.ac.id 

KISAH NABI IDRIS AS.



Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam. Menurut riwayat Nabi Idris bermukim di Mesir, berdakwah untuk agama Allah SWT, mengajarkan tauhid dan beribadah kepada Allah SWT, serta memberi petunjuk kepada petunjuk kepada pengikutnya agar senantiasa menetapi kebenaran, menyelamatkan diri dari siksaan akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia.
            Konon ia diangkat menjadi rasul ketika berumur 82 tahun. Diantara beberapa nasihatnya adalah :
1)    Kesabaran yang disertai keimanan kepada Allah SWT akan membawa kemenangan.
2)    Orang yang bahagia adalah orang yang mawas diri dan mengharap syafaat Allah dengan amalan – amalan shaleh.
3)    Jangan bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan jangan menuntut sumpah dari orang yang berdusta supaya kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
4)    Janganlah mengiri orang yang mujur nasibnya kerena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kemujuran nasibnya.
5)    Barangsiapa melewati kesederhanaan ( berlebih – lebihan atau berfoya – foya ) tidak sesuatupun akan memuaskannya.
6)    Kehidupan orang itu hendaknya mengandung hikmah.

Disebutkan dalam suatu riwayat bahwa Nabi Idris adalah orang yang pertama mengajarkan tentang menjahit menata pakaian, ilmu falak dan tulis menulis dengan pena. Menurut tafsir Ibnu Hatim, Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dan dibawa oleh malaikat. Tersebut dalam suatu ayat : “ Dan ceritakanlah ( hai Muhammad kepada mreka ) kisah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seseorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke derajat yang tinggi.” ( Al-Qur’an surat Maryam : 56 -57 ).
Konon demikian cerdiknya Nabi Idris ini, sehingga ia pernah melihat neraka dan surga. Ia ingin menetap di surga namun karena surga itu hanya dihuni setelah hari kiamat maka ia tidak diperkenankan tinggal di sana. Maka ia hendak di kembalikan ke dunia. Nabi Idris tidak mau kembali ke dunia karena nyawanya telah dicabut, maka ia memilih tinggal di langit.


- www.gunadarma.ac.id
- www.studentsite.gunadarma.ac.id
- www.baak.gunadarma.ac.id 

Resensi Film Laura Dan Marsha


Produser                    : Leni Lolang
Sutradara                  : Dinna Jasanti
Penulis                      : Titien Wattimena
Tanggal Edar             : Kamis, 30 Mei 2013
Pemeran                    :
-       Prisia Nasution, sebagai Laura
-       Adinia Wirasti, sebagai Marsha
-       Ratna Riantiarno, sebagai Mama Laura
-       Tutie Kirana, sebagai Mama Marsha
-       Restu Sinaga, sebagai Ryan
-       Amina Afiqah Ibrahim, sebagai Luna
-       Zefanya Christin Malau, sebagai Luna (balita)
-       Ayal Oost, sebagai Finn
-       Lie Darmawan, sebagai Dokter
-       Kartika Rizky, sebagai Perawat
-       Arry Susanto, sebagai Pak Pos
-       Widiarto, sebagai Satpam



Sinopsis

Pembuka film yang menampilkan geliat kesibukan kantor pos yang memproses pengiriman kartu pos dari suami Laura yang jauh disana. Laura yang merupakan seorang pegawai Travel Agent disibukkan dengan pekerjaannya melayani para pelanggan. Kelelahannya terbayar setelah pulang ke rumah melihat keceriaan anaknya, Luna yang masih kecil. Hari-hari Laura diisi dengan perjuangan membesarkan anak semata wayangnya seorang diri. Karena suaminya lama menghilang sejak empat tahun lalu. Hanya memberi kabar via kartu pos dan memberi hadiah-hadiah untuk Luna. Tanpa pulang ke rumah.

Laura  (Prisia Nasution) bersahabat dengan Marsha (Adinia Wirasti) sejak SMA. Marsha seorang penulis traveller yang suka kebebasan dan selalu santai menjalani hidupnya. Ia berambisi ingin ke Eropa dan mengajak Laura. Tetapi Laura sangat ragu memenuhi permintaannya. Karena merasa berat meninggalkan Luna. Walau hanya untuk dua minggu saja. Karena Laura ingin selalu dekat anak sejak ditinggalkan tidak jelas oleh suaminya. Tetapi Marsha memaksa dan memberi pengertian bahwa kesempatan hanya datang satu kali saja. Dan Marsha ke Eropa ingin mengenang dua tahun kepergian ibunya.

Setelah mempertimbangkan masak-masak akhirnya Laura setuju. Sesampainya di Eropa mereka agak kurang kompak. Marsha yang sibuk menikmati setiap detail keindahan dan keunikan yang ada di Amsterdam. Laura malah selalu sibuk dengan handphone-nya dan menghubungi rumah. Banyak pula hal tak sejalan yang terjadi selama di Eropa. Marsha yang lincah dan agak urakan serta santai menghadapi apapun. Bertolak belakang dengan Laura yang ingin melakukan perjalanan sesuai aturan yang biasa ia terapkan di travel agent tempatnya bekerja. Seperti penerapan undang-undang perjalanan dan etika dalam menggunakan waktu yang efisien. Terlambat bangun tidur dua jam saja Laura bisa marah gak ketulungan. 

Sikap Marsha yang selalu supel dan mudah bergaul dengan siapapun, termasuk orang asing. Membuat ia dengan mudahnya mengajak seorang pria Eropa bernama Finn yang hendak travelling juga menaiki mobil sewaan. Laura tentu saja keberatan tetapi mereka tetap berjalan bertiga walau muka Laura ditekuk sepanjang perjalanan. Saat Lauran dan Marsha lelah posisi menyetir diganti Finn ternyata arah kemudi yang dikendalikan Finn tak sesuai tujuan Laura dan Marsha. Akhirnya Finn tak diperkenankan ikut oleh Laura. Marsha hanya bisa pasrah dan serba salah. Karena merasa tidak enak sama Finn tetapi harus mengikuti kehendak Laura.

Diperjalanan berikutnya mobil sewaan mereka dihadang tiga orang lelaki jahil di sebuah taman hutan. Mereka berhasil lolos namun paspor, handphone dan dompet mereka semua hilang. Terjatuh saat lari dikejar kawanan lelaki jahil tadi.

Kondisi perjalanan mereka tambah kacau dan tak mengasyikkan. Lalu Laura mengutarakan maksudnya ingin mampir ke Verona, alamat yang ada di kartu pos yang dikirim suaminya. Marsha merasa dirinya tak dihargai sebagai sahabat karena selama ini Laura tak pernah bilang kalau ke Eropa akan mampir ke tempat suaminya yang telah meninggalkannya. Marsha mengira Laura pergi ke Eropa memenuhi keinginannya murni untuk menemani ternyata ada maksud lain.

Pertengkaran memuncak dan mereka berpisah. Karena terdesak keadaan mereka bekerja di restoran  secara ilegal. Saat dikejar-kejar polisi imigrasi, mereka bersama-sama lagi melarikan diri dan istirahat disebuah tempat yaitu di Venice.


Disebuah gedung itu mereka baru membuka hati masing-masing dan mereka menemukan titik terang tentang apa yang harus mereka perbuat. Semua kejadian yang tak disangka-sangka itupun mereka jadikan hikmah dan pengalaman berharga. Akhirnya, Laura mengetahui bahwa Finn adalah teman dari suaminya, dan setelah Finn membuka semua rahasia suami Laura, Laura menangis karena ternyata suami Laura sudah meninggal karena suatu penyakit. Setelah mengetahui berita itu, Laura dan Marsha akhirnya tenang dan meninggalkan Eropa. Persahabatan mereka pun menjadi semakin erat setelah peristiwa yang terjadi di Eropa.

·         Kekurangan pada film ini adalah ketika Laura dan Marsha berada di sebuah gedung dan mereka bertengkar dengan kata – kata yang kasar dan ada suatu adegan yang menurut saya fulgar ketika Laura mengenang suaminya dan berada di dekat lelaki yang mengajaknya bercinta.

·         Kelebihan dari film ini adalah penonton seperti dibawa ke Eropa saat menonton film ini, film yang tidak membosankan dan hal ini dapat menjadi inspirasi bagi siapapun yang menonton bahwa dalam liku-liku perjalanan hidup dalam sesuatu yang tak diharapkan selalu ada hikmah didalamnya.


Sumber :

- www.gunadarma.ac.id
- www.studentsite.gunadarma.ac.id
- www.baak.gunadarma.ac.id